Senin, 20 Januari 2014



PT. AEROFOOD ACS (ANGKASA CITRA SARANA) YOGYAKARTA
PT Aerofood ACS Indonesia Yogyakarta merupakan anak perusahaan dari perusahaan penerbangan  Garuda Indonesia . PT. Aerofood ACS Indonesia Yogyakarta salah satu jenis industri jasa boga ( memenuhi kebutuhan pelayanan makanan dan minuman) yang melayani kebutuhan alat angkutan  umum lokal  dan pesawat udara. Industri ini berlokasi di Jl. Arteri No. 38 Ringroad Utara Maguwoharjo Depok, Sleman, Yogyakarta. Aerofood ACS Yogyakarta adalah salah satu jasa catering yang terbaik di Indonesia.
A.      Komoditas Perusahaan
Komoditas yang dihasilkan oleh PT.Aerofood ACS ( Angkasa Citra Sarana)  Yogyakarta adalah makanan siap saji atau makanan ringan , diantaranya :
a.       Roti 
Roti yang diproduksi adalah Roti manis dengan aneka isi seperti roti isi bolognise, chicken bun , keju , srikaya , strawbeery, blueberry, keju , bakso , kare, dan lain – lain
b.       Puff 
Puff  merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Adonan  puff di buat dari adonan dasar dan lemak rollin (pelapis). Biasanya isi dari puff adalah tuna kaleng.
c.       Cake
Macam – macam cake yang diproduksi oleh PT. Aerofood diantaranya: muffin, strawberry cheese cake, banana swiss maker, peach muffin cake , dll .
d.       Pai
Pai yang dihasilkan diantaranya fruit tarlet dan kiwi tarlet
e.       Quiche
Quiche terbuat dari tepung telur dan juga butche, kemudian dapat  diisi dengan beef rending / chicken corn / vegetable milk.
Untuk Roti Manis terbagi menjadi 4 spesifikasi sasaran pemakai diantaranya Reguler (Garuda Flight) , Joglosemar Travel Bus , Efisiensi Travel Bus,  Bombardir Flight .
B.      Penanganan Quality Control
Dalam menjaga kualitas produk PT Aerofood menerapkan prosedur  HACCP dan keamanan pangan, prosedur tersebut di koordinir oleh staf quality control bekerja sama dengan bagian produksi.Langkah-langkah yang dilakukan yaitu  mulai dari pemilihan bahan baku sampai produk  jadi. Terdapat beberapa titik kritis yang harus diperhatikan dalam menjaga kuaitas produk yang dihasikan yaitu :
1.           Bahan baku
Bahan baku yang diterima harus dicheck kadaluarsanya, fisiknnya , kebersihan kemasan, kebersihan alat transportasi bagian dalam, , setiap bahan baku   yang masuk tersebut mempunyai criteria  / standar sebagai berikut :
·             freezer food
Sebelum bahan baku diterima dari supplier dilakukan  pengecekan alat transportasi (bagian dalam ) kebersihanya  , suhu bahan  harus  -80C s/d -180C,  tidak terjadi Proses thawing jika itu tercapai maka bahan langsung dimasukkan dalam freezer,  jika tidak mencapai atau terdapat tanda – tanda thawing (bahan sudah tidak beku) pada bahan ditolak ,bahan dikembalikan pada supplier. contohnya daging
·             Chiller food
Suhu penerimaan  50C atau kurang , bahan kemudian dimasukkan kedalam chiller secepatnya.jika suhu penerimaan lebih dari 80C maka di tolak , contohnya keju, susu.

·              Vegetable and fruits
Untuk penerimaan sayur dan buah – buahan masing – masing  beda jika tidak sesuai dengan standar maka bahan langsung ditolak  ,contoh : Nanas panjang 22 – 25 cm, diameter 11 – 13 cm , warna kulit hijau kekuningan , warna daun hijau , warna isi  kuning, kondisi matang , berat 0,75 – 1 kg,  rasa manis.
2.           Suhu Penyimpanan 
Suhu penyimpanan  freezer dan chiller harus selalu dicheck , pengecekan  dilakukan setiap hari 3 kali , titik kritis dalam hal ini adalah:
§ Suhu chiller
Suhu chiller 0 s/d 50C jika Antara 5 s/d  80C  perbaiki chiller ,Lebih dari 80C perbaiki chiller dan check suhu produk , Jika suhu produk  kurang dari 80C diterima  Jika suhu produk lebih dari 80C  pindahkan produk ke chiller
§ Suhu freezer
Suhu freezer  harus -180C s/d -350C Tidak mencapai -180C perbaiki freezer + check produk , Tidak ada tanda thawing pada bahan , Ada tanda thawing ( lunak ) pindahkan ke freezer lain , jika bahan Permukaannya  lembek maka bahan segera dimasak.
3.           Proses produksi
Titik kritis pada proses produksi yaitu  thawing dengan suhu ruangan thawing maksimal 100C , Permukaan produk  maksimal 80C, setelah proses produksi dilakukan pengecheckan suhu makanan.
4.           Portioning
Temperature ruangan portioning 150C s/d 210C , Lama pemorsian  maksimal 45 menit, Suhu makanan maksimal 150C , jika  Waktu pemorsian  lebih dari  45 menit check suhu makanan  ,Jika suhu makanan  >  150C maka di buangan  Jika suhu makanan    kurang 150C masukkan kembali ke chiller
5.           Operational pre- requisite program (OPRP) (holding room )
Food temperature at dispatch, Batas kritis : Dalam holding room  maksimal 50C jika Lebih dari 50C ditambahkan dry ice Makanan dikeluarkan dari holding room maksimal 3 jam sebelum ETD (estimate time departure)
C.    Penanganan Limbah
1.    Jenis limbah
Di PT.Aerofood Yogyakarta, terdapat dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair.
2.    Bentuk limbah
Untuk bentuk limbah, limbah di PT.AEROFOOD Yogyakarta berupa limbah sisa sayuran dan buah – buahan, plastik kemas, dan sisa – sisa lelesan roti atau sisa adonan.
            Adapun bentuk limbah cair adalah air sisa kebersihan lingkungan seperti air bekas mengepel lantai, mencuci alat, dan air untuk mencuci buah serta sayuran.
3. Penanganan limbah itu sendiri, ada 2 macam :
*     Penanganan limbah padat
Penanganan limbah padat, adalah limbah tersebut yang diambil dari tempat sampah oleh Houskeeping, kemudian dibawa ke tempat pembakaran sampah untuk dibakar dengan cara manual.
*     Penanganan limbah cair
Untuk penanganan limbah cair, pihak PT. Aerofood Yogyakarta menyewa jasa penyedotan limbah cair dari luar yang dilakukan sebulan sekali yaitu pada akhir bulan. Pada proses ini, bagian engineering juga ikut berpartisipasi dalam penyedotan limbah cair yang dimana akan digunakan alat – alat pembersihan.  
D.    Recruitment Tenaga Kerja
Perekrutan  / Penempatan karyawan dari pihak HO, kemudian  HO akan menempatkan karyawan pusat pada unit- unit perusahaan yang membutuhkan karyawan dibagian tertentu.Pengangkatan karyawan dari kerja sama antara perusahaan dengan penyedia layanan tenaga outsearcing , perusahaan akan memberikan persyaratan kepada penyedia tenaga outsearcing yang kemudian untuk dijadikan persyaratan karyawan di PT Aerofood ACS Yogyakarta  .
E.     Sistem pemasaran
Sistem pemasaran  untuk komoditas yang ada di PT.Aerofood  Yogyakarta adalah, di PT. Aerofood Yogyakarta  produk tidak dipasarkan untuk konsumen umum atau seperti pabrik biasa, tetapi dalam pemasarannya pihak marketing akan memberikan penawaran – penawaran bagi jasa travel bus dan semacamnya.Jika pemasaran itu diterima, maka produk akan diproduksi sesuai dengan pesanan pemesan. Dan untuk konsumen tetapnya adalah penumpang pesawat Garuda Indonesia karena perusahaan ini bergerak pada bidang inflihgt catering.


Template by:

Free Blog Templates