PT Aerofood ACS Indonesia Yogyakarta merupakan anak
perusahaan dari perusahaan penerbangan
Garuda Indonesia. Aerofood ACS Indonesia Yogyakarta salah satu jenis
industri jasa boga ( memenuhi kebutuhan pelayanan makanan dan minuman) yang
melayani kebutuhan alat angkutan umum
lokal dan pesawat udara. Industri ini
berlokasi di Jl. Arteri No. 38 Ringroad Utara Maguwoharjo Depok, Sleman,
Yogyakarta. Aerofood ACS Yogyakarta adalah salah satu jasa catering yang terbaik
di Indonesia.
1.
Komoditas yang dihasilkan
Komoditas yang dihasilkan oleh PT. ACS Indonesia
Yogyakarta adalah makanan siap saji baik makanan ringan maupun berat,
diantaranya :
·
Roti dengan aneka isi (rica – rica ,
beef bolognise , keju , bakso , kare , chicken
bun ).
·
Puff, dengan isi daging tuna kaleng
·
Cake , Cake yang diproduksi diantaranya
muffin, stawberry cheese cake, banana swiss maker, peach muffin cake,dll.
·
Pai ,Terdapat 2 jenis pai yang di
hasilkan yaitu fruit tarlet dan kiwi tarlet,
·
Quiche , Quiche terbuat dari tepung ,
telur , butcher , kemudian disi ( beef rending / chicken corn/ vegetable mix),
2.
Ketenaga kerjaan
Karyawan PT.Aerofood Yogyakarta tersebar diberbagai
department dengan tingkat pendidikan yang beragam, terbagi dalam karyawan bagian produksi, administrasi, operation,
handing , equipment , housekeeping dan engginering
3.
Penanganan Quality Control
Dalam menjaga kualitas produk PT Aerofood menerapkan
prosedur HACCP dan keamanan pangan,
prosedur tersebut di koordinir oleh staf quality control bekerja sama dengan
bagian produksi.
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu mulai dari
pemilihan bahan baku sampai produk jadi.
Terdapat beberapa titik kritis yang harus diperhatikan daam menjaga kuaitas
produk yang dihasikan yaitu :
1.
Bahan baku.
Bahan
baku yang diterima harus dicheck kadaluarsanya, fisiknnya , kebersihan kemasan,
kebersihan alat transportasi bagian dalam, , setiap bahan baku tersebut mempunyai criteria / standar dalam penerimaan sebagai berikut :
·
freezer food pengecekan alat
transportasi (bagian dalam ) kebersihanya
, suhu bahan harus -80C s/d -180C jika
tidak mencapai atau ada tanda – tanda thawing pada bahan ditolak , setelah itu
bahan langsung dimasukkan dalam freezer.contohnya daging
·
Chiller food suhu penerimaan 50C atau kurang , jika suhu
penerimaan lebih dari 80C maka di tolak , bahan kemudian dimasukkan
kedalam chiller secepatnya.contohnya keju, susu.
·
Vegetable and fruits Untuk penerimaan
sayur dan buah – buahan masing – masing beda jika tidak sesuai dengan standar
maka bahan langsung ditolak ,contoh : Nanas
panjang 22 – 25 cm,diameter 11 – 13 cm , warna kulit hijau kekuningan, warna
daun hijau , warna isi kuning, kondisi
matang , berat 0,75 – 1 kg, rasa manis.
2. Suhu
Penyimpanan
Suhu
penyimpanan freezer dan chiller harus
selalu dicheck , pengecekan dilakukan
setiap hari 3 kali , titik kritis daam hal ini adaah:
·
Suhu chiller
Suhu
chiller 0 s/d 50C jika Antara 5 s/d
80C perbaiki chiller ,Lebih
dari 80C perbaiki chiller dan check suhu produk , Jika suhu
produk kurang dari 80C
diterima Jika suhu produk lebih dari 80C
pindahkan produk ke chiller
·
Suhu freezer
Suhu
freezer harus -180C s/d -350C Tidak mencapai -180C
perbaiki freezer + check produk , Tidak ada tanda thawing pada bahan ,Ada tanda
thawing ( lunak ) pindahkan ke freezer lain , jika bahan Permukaannya lembek ® segera dimasak
3. Proses
produksi
Titik
kritis pada proses produksi yaitu
thawing dengan suhu ruangan thawing maks 100C , Permukaan
produk maks 80C, seteah
proses produksi dilakukan pengecheckan suhu makanan.
4. Portioning
Temperature
ruangan portioning 150C s/d 210C , Lama pemorsian maksimal 45 menit,Suhu makanan maksimal 150C
, jika Waktu pemorsian lebih dari
45 menit check suhu makanan ,Jika
suhu makanan > 150C maka di buangan Jika suhu makanan kurang dari 150C masukkan
kembali ke chiller
5. Operational
pre- requisite program (OPRP) (holding room )
Food
temperature at dispatch, Batas kritis : Dalam holding room maksimal 50C jika Lebih dari 50C
ditambahkan dry ice Makanan dikeluarkan dari holding room maks 3 jam sebelum
ETD (estimate time departure).
4.
Recruitment Tenaga Kerja
Penempatan karyawan
dari pihak HO, kemudian HO akan
menempatkan karyawan pusat pada unit- unit perusahaan yang membutuhkan karyawan
dibagian tertentu.Pengangkatan karyawan dari kerja sama antara perusahaan
dengan penyedia layanan tenaga outsearcing , perusahaan akan memberikan
persyaratan kepada penyedia tenaga outsearcing yang kemudian untuk dijadikan
persyaratan karyawan di PT Aerofood ACS Yogyakarta .
5.
Penanganan
limbah
Jenis limbah Dan Bentuk limbah
Terdapat
dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair.Limbah di PT.Aerofood
Yogyakarta berupa limbah sisa sayuran dan buah – buahan, plastik kemas, dan
sisa – sisa lelesan roti atau sisa adonan.Adapun bentuk limbah cair adalah air
sisa kebersihan lingkungan seperti air bekas mengepel lantai, mencuci alat, dan
air untuk mencuci buah serta sayuran.Untuk penanganan limbah itu sendiri, ada 2
macam :
1.
Penanganan limbah padat
Penanganan
limbah padat, adalah limbah tersebut yang diambil dari tempat sampah oleh
Houskeeping, kemudian dibawa ke tempat pembakaran sampah untuk dibakar dengan
cara manual.
2.
Penanganan limbah cair
Untuk
penanganan limbah cair, pihak PT. Aerofood Yogyakarta menjual limbahnya kepada
pihak penyedotan limbah cair dari luar
,yang biasanya dilakukan 1 bulan sekali . Pada proses ini, bagian engineering
juga ikut berpartisipasi dalam penyedotan limbah cair yang dimana akan
digunakan alat – alat pembersihan.